Tim Pengabdian Masyarakat Prodi IQT UMS Beri Pembinaan Fiqh Pra-Remaja Putri di MIM Pucangan Kartasura

Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Ilmu al Quran dan Tafsir (IQT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan pembinaan fiqih praremaja putri untuk menguatkan Tafaqquh fi Ad Din bagi siswa MI Muhammadiyah (MIM) Pucangan, Sukoharjo.

Pengabdian ini merupakan salah satu bentuk kegiatan hibah yang didanai oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS dengan Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Pengembangan Persyarikatan Dakwah Al Islam dan Kemuhammadiyahan (P2DAI).

Tim penerima dana Hibah LPMPP ini diketuai oleh Alfiyatul Azizah, Lc., M.Ud dengan rekan tim Andri Nirwana. AN, S.TH, M.Ag, Ph.D, Yeti Dahliana, S.Si., S.Th.I, M.Ag, Dr. Ainur Rha’in, S.Th.I M.Th.I, Drs. Saifudin, M.Ag yang merupakan Dosen Prodi Ilmu Al Qur’an. Selain itu, beberapa mahasiswa S1 Prodi IQT UMS juga turut terjun ke masyarakat untuk membantu memberikan pemahaman Fiqih Perempuan kepada siswi-siswi MIM yang hendak memasuki usia pra remaja.

Ketua Tim Pengusul, Alfiyatul Azizah, Lc., M.Ud., mengungkapkan dalam pertemuan ketiga ini, tim hibah memberikan pembinaan dan pendampingan kepada siswi MIM Pucangan Kartasura yang dikemas dalam bentuk kolosal dan kelompok kecil. Kegiatan telah dimulai dari Maret sampai Mei.

“Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini berfokus pada pembinaan Fiqih Perempuan pra-remaja. Adek adek ini kan pra remaja, mereka sedang berada di kondisi yang sangat sulit secara psikis, tapi mereka menghadapi banyak isu-isu sosial tetapi dari sisi fiqih mereka juga harus menguasai, karena kaitannya dengan masa baligh yang dihadapi, maka kami mengadakan pembinaan yang bisa mengantarkan peserta pada penguasaan konsep fiqh dengan Bahasa mereka yang sangat mudah dipahami. Kegiatan ini dilakukan secara halaqoh (kelompok kecil) agar intens,” ujar Ketua Tim Pengusul Sabtu, (25/5).

Alfiyatul menambahkan, kegiatan ini memiliki tiga materi utama yaitu mengenalkan macam-macam air yang dapat digunakan untuk bersuci, mengenalkan tentang fiqih darah perempuan dengan penekanan utamanya pada haid baik dari sisi kesehatan maupun syariah Islam, serta memberikan informasi dan pembinaan tata cara bersuci dari haid, mulai dari tata cara dan urutan mandi wajib sampai cara memperlakukan pembalut yang benar.

Program ini diproyeksikan hanya untuk siswi-siswi mulai dari kelas 3 sampai kelas 6. Total siswi yang mengikuti kegiatan ini adalah 57 siswi. Sementara itu, total keseluruhan siswi MIM adalah 73 yang 50% nya telah haid. Alfiyatul juga menekankan pentingnya pembinaaan ini sebagai salah satu media dakwah juga pembekalan kepada siswi-siswi tersebut yang memasuki usia pra-remaja.

“Kenapa kami lakukan ini, karena yang pertama, yang terjadi di sekolah ini adalah 50% siswi sudah haid, yg kedua mereka belum mengerti cara-cara tersebut sehingga sampah darah tidak di treatment dengan baik. Di samping itu, beberapa orang tua di lingkungan sekitar rumah tinggal adik-adik ini tidak peduli dengan masalah kebersihan dan apalagi masalah fiqih. Sehingga kami adakan kegiatan ini sebagai salah satu media dakwah kepada siswa dan diteruskan kepada orang tua dan keluarganya. Materi seperti ini tidak dijelaskan di kelas. Karena percampuran antara siswi dengan siswa yang tidak memungkinkan materi ini dapat tersampaikan dengan baik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Alfiyatul Azizah menitipkan harapannya, agar siswi MIM Pucangan ini dapat menguasai fiqih dengan baik dan dapat mempersiapkan dan menghadapi masa pra remaja.

“Harapannya, yang pertama secara fiqih mereka menguasai, yang kedua penguasaan fiqh ini akan membantu mereka untuk menghadapi masa pra-remaja dengan baik, yang ketiga kegiatan ini dapat menjadi salah satu media dakwah kami (UMS). Dimana setiap dari kita mempunyai tanggung jawab atas pembinaan kepada umat . Dan pra-remaja ini adalah salah satu kelompok umat yang sangat membutuhkan pendampingan kita semua. Karena biasanya orang lebih aware kepada kelompok masyarakat yang sudah dewasa, padahal mereka ini yang sangat butuh pendampingan dengannya serius,” papar Alfi.

Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga memberikan produk berupa buku mutaba’ah yang berisi informasi mengenai haid, tips-tips mengurangi sakit saat haid, gejala-gejala yang timbul saat haid datang haid, haid dan shalat tracker untuk memudahkan tracking tim dan ibu guru dari MIM Pucangan Kartasura tersebut. (Windi/Maysali/Humas)