Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) selenggarakan muktamar XIX di Claro Hotel, Kendari pada (21-23/10) dengan tema “Merayakan Kebhinekaan” yang diikuti secara terbatas sebanyak 450 peserta dari seluruh Indonesia.
Ketua Umum DPP IMM, Najih Prasetyo dalam sambutan pembukaan muktamar pada (21/10) menyebut di rumah besar Indonesia, perbedaan merupakan suatu yang tidak bisa dipungkiri. Namun tidak lantas kemudian perbedaan tersebut dijadikan alasan atau ganjalan dalam kemajuan berbangsa dan bernegara.
IMM baginya adalah sistem pendukung yang memangkas jarak atas perbedaan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Di IMM semua berhak berprestasi, tidak memandang orang kampung/desa, maupun orang kota dan kebhinekaan lainnya. Menurutnya, semua sama untuk saling berkolaborasi di bawah IMM.
“Saya dilahirkan dari anak desa, saya dapat membuktikan lantas atas dorongan yang kuat atas support system yang kita bangun IMM. Janganpun anak desa dan anak kota, anak kecilpun akan jadi keluarga yang besar dengan cara elok kebersamaan dengan berkehidupan berbangsa dan bernegera,” ungkapnya.
Sebagai ajang estafeta kepemimpinan di IMM, Muktamar XIX diharapkan berjalan lancar dan sukses bersama-sama. Kepada calon Ketua Umum IMM yang akan terpilih pada perhelatan muktamar ini, Najih berharap bisa merangkul semua pihak dan meletakkan kepentingan pribadi maupun kelompok di bawah kepentingan organisasi.
“Tentu Ketua Umum IMM terpilih harus mengakomodir seluruh pihak yang hari ini berkontestasi,” imbuhnya.
Sebab IMM bagian dari Muhammadiyah, maka memimpin IMM juga harus disertai visi dan misi yang jelas sehingga mampu membawa IMM semakin berkemajuan dan menjaga eksistensi IMM untuk bertahan dan maju di segala medan zaman yang akan dihadapi kedepan, dengan segala kompleksitasnya.
Senada dengan tema yang diangkat “Merayakan Kebhinekaan, Akhmad Aljufri mewakili Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tenggara menyebut perbedaan meruapakan kekayaan. Oleh karenanya itu harus dimanfaatkan untuk menyatukan kehidupan dan menggapai tujuan, serta harus dijaga agar tidak pecah belah.
“Maka yang kita perlukan ialah jiwa kenegarawanan dari seluruh elit bangsa, termasuk elit kaum muda IMM dan komponen bangsa,” ungkapnya.